Gue lagi menikmati Keindahan Pulau Penjalin |
Selesai merapikan perlengkapan tenda yang kami pakai semalaman di Pulau Durai akhirnya kapal kayu yang kami tumpangi berjalan
dengan perlahan menyeberangi lautan Anambas. Laut di sini indah banget Coy. Warna birunya
itu beda banget. Sesekali kami dikejutkan dengan loncatan ikan-ikan di permukaan laut. Kawanan lumba-lumba juga tidak luput kami saksikan di laut ini. Hal ini membuat Gue gak sabaran buat melihat wujut asli dari Pulau Penjalin.
Jam tangan gue sudah menujukan pukul 11 siang. Pak kapten pembawa kapal masih saja belum memberikan tanda –tanda bawa kami akan segera sampai di Pulau Penjalin. Perut gue mulai lapar, Sedangkan stock makanan yag kami bawa
akan segera habis. Hanya tinggal beberapa bungkus tanggo yang tersisa dan
beberapa indomie mentah. Air mineral yang kami bawa juga tinggal
beberapa botol lagi. Sembari menikmati
lambannya perjalanan, gue mulai meremas-remas
indomie mentah yang masih tersisa sambil menatap birunya langit Kepulauan
Anambas. Meremas indomi mentah sambil menatap muka teman lo yang kelaparan itu nikmat banget coy. Apa lagi di tengah lautan, Gila!!! Panas banget coy -__-.
Setelah menempuh 4 jam perjalanan, akirnya gue dan
teman-teman sampai di pesisir Pulau
Penjalin. Yang terlintas dalam fikiran gue pada saat pertama kali melihat
Pulau Penjalin ini adalah” Oh my god,
Pulau Penjalin ini benar-benar Kece banget”. Super
pecah banget guys!!! Pasir putih yang lembut dengan kombinasi air lautnya yang
jernih membuat gue merasakan sedang berada di sebuah kolam kristal raksasa. Karang
di tepian lautnya juga luar biasa indah. Banyak banget ikan-ikan kecil berwarna-warni guys. Sumpah pecah banget.
Rasa lapar serta letih tiba-tiba hilang guys. Gue menikmati
banget waktu yang tersisa di Pulau Penjalin ini. Saran gue masih sama buat teman-teman
yang suatu saat akan liburan ke sini. Cari Kapal atau pancung yang
cepat agar waktu yang di habiskan di tengah laut tidak terlalu lama, bawa
makanan dan minuman secukup mungkin. Karena Pulau Penjalin ini adalah pulau
kosong yang tidak berpenghuni. Jangan Merusak karang, dan yang terakhir
adalah tetap jaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Keceh....
BalasHapusKeceh bang luk
HapusDuh hope some day I will be there, ceritanya bagus mengalir bak air sungai...
BalasHapusYuk yuk,
HapusKeren ya anambas. Pengen ke sana!!!!
BalasHapusPergi lah mas uma. Eropah uda nyampe aja lu. Ckckckc
HapusCakep banget Pulau Penjalinnya. Kedalaman terumbu karang berapa meter ya?
BalasHapus3-4 meter teh lina. Yuk kapan kesana?
Hapuseke di ajak donk kk kesana....
BalasHapusMei tahun depan ya. Hahaha
HapusBerenang pake pelampung warna warni pasti cakep banget disana, eaakk..
BalasHapussemoga sampai kapanpun laut anambas tetap indah ya...takjub juga liat keindahannya
BalasHapus